A Review Of Elang bola

Dalam kondisi keuangan yang sangat mendesak, Elang dihadapkan pada pilihan yang sulit, yaitu meninggalkan Timnas dan memilih untuk berkarier di Australia.

Mungkin sudah banyak yang tahu, gambar meriam pada emblem Arsenal menggambarkan alat perang yang berasal dari gudang penyimpanan senjata pada masa perang dahulu, yang merupakan markas awal dari The Gunners.

Permasalahan Elang juga menjadi semakin rumit setelah ia mengetahui bahwa ada pihak yang berusaha melancarkan bisnisnya dengan sengaja membuat Timnas kalah.

Selama proses produksi, movie ini menyajikan berbagai adegan pertandingan sepak bola yang penuh emosi dan ketegangan.

Film ini mengajak penonton merenungkan betapa kompleksnya pilihan yang harus dihadapi seseorang ketika dihadapkan pada dilema antara tanggung jawab profesional dan kewajiban pribadi.

Movie Elang terinspirasi dari realitas industri sepak bola Indonesia, terutama isu pengaturan skor dan mafia judi bola, tetapi bukan adaptasi langsung dari kasus tertentu.

In precisely the same time, Sriwijaya also successfully won the domestic cup trophy, 2007–08 Copa Indonesia, which produced them the initial and only double champions in Indonesia so far.

Film Elang mengisahkan perjalanan hidup seorang pemain sepak bola Timnas Garuda bernama Elang (Ganindra Bimo), yang terpaksa meninggalkan timnas demi membiayai pengobatan ibunya yang menderita Alzheimer. Dengan latar belakang keluarga yang pas-pasan, Elang harus berjuang keras untuk mencari uang agar ibunya bisa dirawat dengan baik.

In the 2008–09 year, following profitable the domestic league and cup within the former period, Sriwijaya competed over the continental phase for The very first time. The club were being positioned in Team F on the 2009 AFC Champions League together with Gamba Osaka, FC Seoul and Shandong Luneng, but ended up only in a position to gather one earn from a complete of 6 matches.

Di tengah dilema besar ini, Elang harus memilih antara kehormatan bangsa yang terancam, atau keselamatan ibunya yang berada dalam bahaya. Konflik antara nilai-nilai pribadi, cinta keluarga, dan tanggung jawab kepada negara menjadi inti dari film Elang, yang akan mengungkap sisi gelap dunia sepak bola Indonesia.

Film "ELANG" menggambarkan perjuangan seorang striker Timnas dalam melawan mafia sepak bola serta menghadapi konflik dalam keluarganya

Klub tersebut berlogo perisai dengan warna kuning dengan burung Elang berkepala dua. Yunani sendiri merupakan negara dengan ribuan mitos. Klub tersebut menggunakan simbol Kekaisaran Byzantium berupa Elang berkepala dua yang berarti kekuasaan. Simbol itu juga disinyalir sebagai lambang kekuasaan.

Di tengah dilema antara kehormatan bangsa dan keselamatan ibu tercinta, Elang harus membuat keputusan sulit yang akan menentukan nasibnya, keluarganya, dan tim nasional.

Within the 2020 time, the club designed a shocking choice by switching the club's colour id and the home jersey coloration to maroon. This shade alter was dependant on the concern which the Sriwijaya supporter team website could later on unite with one colour. Maroon was chosen since it is the typical shade of the icon of Palembang, the Ampera Bridge.[28]

Movie ini menceritakan tentang Elang, seorang striker dari Timnas Garuda yang lahir dalam keluarga yang sederhana. Kehidupannya mengalami perubahan besar ketika ia harus berjuang untuk membiayai pengobatan ibunya yang terkena Alzheimer.

Movie ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membuka mata tentang realita yang mungkin terjadi di balik gemerlapnya dunia sepak bola Indonesia. Bagi yang belum menonton, “Elang” masih tayang di bioskop-bioskop terdekat.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Comments on “A Review Of Elang bola”

Leave a Reply

Gravatar